Taṇhā Sutta – Ketagihan – AN 4.199

Array
  • Aṅguttara Nikāya 4.199. Ketagihan

“Para bhikkhu, Aku akan mengajarkan kepada kalian tentang ketagihan—yang menjerat, yang mengalir, yang menyebar luas, dan lengket yang dengannya dunia ini tercekik dan terbungkus, dan yang dengannya dunia menjadi gelondongan benang kusut, gumpalan benang kusut, sekumpulan tanaman buluh dan belukar, sehingga tidak dapat melampaui alam sengsara, alam tujuan yang buruk, alam rendah, saṁsāra. Dengarkan dan perhatikanlah; Aku akan berbicara.”

“Baik, Bhante,” para bhikkhu itu menjawab. Sang Bhagavā berkata sebagai berikut:

“Dan apakah, para bhikkhu, ketagihan – yang menjerat, yang mengalir, yang menyebar luas, dan lengket – yang dengannya dunia ini tercekik dan terbungkus, dan yang dengannya dunia menjadi gelondongan benang kusut, gumpalan benang kusut, sekumpulan tanaman buluh dan belukar, sehingga tidak dapat melampaui alam sengsara, alam tujuan yang buruk, alam rendah, saṁsāra?

“Ada, para bhikkhu, delapan belas arus ketagihan yang berhubungan dengan apa yang internal dan delapan belas arus ketagihan yang berhubungan dengan apa yang eksternal.

“Dan apakah delapan belas arus ketagihan yang berhubungan dengan apa yang internal? Ketika ada [gagasan] ‘Aku,’ maka ada [gagasan] ‘Aku demikian,’ ‘Aku hanya seperti itu,’ ‘Aku adalah sebaliknya,’ ‘Aku abadi,’ ‘Aku sementara,’ ‘Aku mungkin menjadi,’ ‘Aku mungkin menjadi demikian,’ ‘Aku mungkin hanya seperti itu,’ ‘Aku mungkin adalah sebaliknya,’ ‘Semoga aku menjadi,’ ‘Semoga aku demikian,’ ‘Semoga aku menjadi hanya seperti itu,’ ‘Semoga aku menjadi sebaliknya,’ ‘Aku akan menjadi,’ ‘Aku akan menjadi demikian,’ ‘Aku akan menjadi hanya seperti itu,’ ‘Aku akan menjadi sebaliknya.’ Ini adalah delapan belas arus ketagihan yang berhubungan dengan apa yang internal.

“Dan apakah delapan belas arus ketagihan yang berhubungan dengan apa yang eksternal? Ketika ada [gagasan], ‘Aku ada karena ini,’ maka ada [gagasan]: ‘Aku demikian karena ini,’ ‘Aku hanya seperti itu karena ini,’ ‘Aku adalah sebaliknya karena ini,’ ‘Aku abadi karena ini,’ ‘Aku sementara karena ini,’ ‘Aku mungkin menjadi karena ini,’ ‘Aku mungkin menjadi demikian karena ini,’ ‘Aku mungkin hanya seperti itu karena ini,’ ‘Aku mungkin adalah sebaliknya karena ini,’ ‘Semoga aku menjadi karena ini,’ ‘Semoga aku demikian karena ini,’ ‘Semoga aku menjadi hanya seperti itu karena ini,’ ‘Semoga aku menjadi sebaliknya karena ini,’ ‘Aku akan menjadi karena ini,’ ‘Aku akan menjadi demikian karena ini,’ ‘Aku akan menjadi hanya seperti itu karena ini,’ ‘Aku akan menjadi sebaliknya karena ini.’ Ini adalah delapan belas arus ketagihan yang berhubungan apa yang eksternal.

“Demikianlah ada delapan belas arus ketagihan yang berhubungan dengan apa yang internal, dan delapan belas arus ketagihan yang berhubungan dengan apa yang eksternal. Ini disebut tiga puluh enam arus ketagihan. Ada tiga puluh enam arus ketagihan yang berhubungan dengan masa lampau, tiga puluh enam yang berhubungan dengan masa depan, dan tiga puluh enam yang berhubungan dengan masa sekarang. Maka seluruhnya ada seratus delapan arus ketagihan.

“Ini, para bhikkhu, adalah ketagihan itu – yang menjerat, yang mengalir, yang menyebar luas, dan lengket – yang dengannya dunia ini tercekik dan terbungkus, dan yang dengannya dunia menjadi gelondongan benang kusut, gumpalan benang kusut, sekumpulan tanaman buluh dan belukar, sehingga tidak dapat melampaui alam sengsara, alam tujuan yang buruk, alam rendah, saṁsāra.”

  • Numbered Discourses 4
  • 20. The Great Chapter

199. Craving, the Weaver

The Buddha said this:

“Mendicants, I will teach you about craving—the weaver, the migrant, the creeping, the clinging. This world is choked by it, engulfed by it. It makes the world tangled like yarn, knotted like a ball of thread, and matted like rushes and reeds, not escaping the places of loss, the bad places, the underworld, transmigration. Listen and pay close attention, I will speak.”

“Yes, sir,” they replied. The Buddha said this:

“And what is that craving …? There are eighteen currents of craving that derive from the interior, and eighteen that derive from the exterior.

What are the eighteen currents of craving that derive from the interior? When there is the concept ‘I am’, there are the concepts ‘I am such’, ‘I am thus’, ‘I am otherwise’; ‘I am fleeting’, ‘I am lasting’; ‘mine’, ‘such is mine’, ‘thus is mine’, ‘otherwise is mine’; ‘also mine’, ‘such is also mine’, ‘thus is also mine’, ‘otherwise is also mine’; ‘I will be’, ‘I will be such’, ‘I will be thus’, ‘I will be otherwise’. These are the eighteen currents of craving that derive from the interior.

What are the eighteen currents of craving that derive from the exterior? When there is the concept ‘I am because of this’, there are the concepts ‘I am such because of this’, ‘I am thus because of this’, ‘I am otherwise because of this’; ‘I am fleeting because of this’, ‘I am lasting because of this’; ‘mine because of this’, ‘such is mine because of this’, ‘thus is mine because of this’, ‘otherwise is mine because of this’; ‘also mine because of this’, ‘such is also mine because of this’, ‘thus is also mine because of this’, ‘otherwise is also mine because of this’; ‘I will be because of this’, ‘I will be such because of this’, ‘I will be thus because of this’, ‘I will be otherwise because of this’. These are the eighteen currents of craving that derive from the exterior.

So there are eighteen currents of craving that derive from the interior, and eighteen that derive from the exterior. These are called the thirty-six currents of craving. Each of these pertain to the past, future, and present, making one hundred and eight currents of craving.

This is that craving—the weaver, the migrant, the creeping, the clinging. This world is choked by it, engulfed by it. It makes the world tangled like yarn, knotted like a ball of thread, and matted like rushes and reeds, not escaping the places of loss, the bad places, the underworld, transmigration.”

Related Articles

bgf

Tantra

Two Truths, October 2014 – Bodh Gaya, India – Part 2 / 二諦 第二集 (宗薩欽哲仁波切)

Two Truths, October 2014 - Bodh Gaya, India - Part 2 / 二諦 第二集 (宗薩欽哲仁波切) by Dzongsar Jamyang Khyentse...

Most Popular

Mahāsuññata Sutta – MN 122

Majjhima Nikāya 122. Mahāsuññata Sutta Khotbah Panjang tentang Kekosongan Demikianlah yang kudengar. Pada suatu ketika Sang...

Vassakāra Sutta – AN 7.22

Aṅguttara Nikāya 7.22. Vassakāra Demikianlah yang kudengar. Pada suatu ketika Sang Bhagavā sedang menetap di Rājagaha di Gunung...

Tevijja Sutta – DN13

Tevijja Sutta - DN13 Dīgha Nikāya Sīlakkhandhavagga   13. Tiga Pengetahuan Jalan menuju Brahma Demikianlah yang...

Mahāsudassana Sutta – DN 17

Dīgha Nikāya Mahāvagga Mahāsudassana Sutta 17. Kemegahan Agung Pelepasan keduniawian seorang raja Demikianlah Yang Kudengar....

Dvedhāvitakka Sutta – MN 19

Majjhima Nikāya 19. Dvedhāvitakka Sutta Dua Jenis Pikiran Demikianlah yang kudengar. Pada suatu ketika Sang Bhagavā sedang menetap...

The Three Stages of Chan Meditation by Master Sheng Yen

This is the transcript of a talk given by Master Sheng Yen in 1977, at the beginning of his teaching career in the US. It was originally published in...

Memutar Roda Dhamma SN.56.11

Memutar Roda Dhamma SN.56.11 Kelompok Khotbah tentang Kebenaran-kebenaran 56.11. Memutar Roda Dhamma Demikianlah yang kudengar. Pada suatu ketika...
bgf