Bab 2
Pengakuan (Skt. Papa-desana)
1.
Semoga saya bisa mencapai tingkah laku yang berharga ini,
dengan memberikan persembahan kepada Para Buddha,
Kepada Dharma yang suci, permata tanpa noda dan yang sangat langka,
Dan kepada para Bodhisattva, samudra-samudra Kualitas-kualitas baik.
2.
Aku mempersembahkan setiap buah dan bunga,
Setiap jenis obat-obatan,
Dan semua permata berharga yang ada di dunia ini,
Dengan semua air murni yang menyegarkan;
3.
Setiap gunung-gunung yang dilapisi permata berharga,
Semua hutan yang yang tenang dan damai,
Pepohonan surgawi yang dihiasi bunga-bunga
Pohon-pohon dengan cabang-cabang yang penuh dengan buah yang sempurna;
4.
Wewangian dari alam-alam surgawi dan alam-alam lainnya,
Dupa, pohon pengabul harapan dan pohon permata,
Semua tanaman yang panen tanpa dibajak, dan segala perhiasan mewah
Yang layak untuk dipersembahkan;
5.
Danau dan telaga yang dihiasi teratai,
Dan suara indah dan merdu dari angsa liar,
Semua yang tanpa pemilik
membentang hingga batas angkasa tak terbatas;
6.
Membayangkan semua ini dalam batin, saya mempersembahkannya
Kepada makhluk agung yang perkasa, Para Buddha dan juga para Bodhisattva,
Oh, Yang Penuh Welas Asih, mohon pikirkanlah saya
Dan terimalah persembahan-persembahan saya ini.
7.
Kekurangan jasa kebajikan, saya yg miskin,
Dan saya tidak mempunyai hal lain untuk dipersembahkan.
Oh Engkau yang punya keinginan yang bijaksana adalah untuk kebaikan makhluk lain,
Melalui kekuatan besarMu, terimalah persembahan ini demi diriku.
8.
saya akan mempersembahkan tubuh saya sepanjang masa hidup saya
Kepada para Buddha dan para Bodhisattava.
Mohon terimalah saya, Engkau yang paling pemberani,
Dengan penuh devosi, saya akan menjadi pelayan-Mu.
9.
Karena jika Anda mau menerima saya, saya akan menjadi
Tidak gentar oleh saṃsāra dan akan bertindak demi para makhluk.
Aku akan meninggalkan perbuatan masa laluku,
Dan selamanya memalingkan wajahku dari perbuatan buruk
10.
Tempat pemandian yang sangat harum semerbak,
Dengan lantai kristal yang bercahaya dan jernih
Dan pilar-pilar anggun yang dihiasi permata,
Dengan kanopi mutiara yang berkilauan di atasnya,
11.
Saya akan memandikan tubuh para Buddha dan para Bodhisattva
dengan banyaknya vas berharga,
yang berisikan air yang wangi dan menyenangkan,
diiringi alunan melodi dan nyanyian.
12.
Saya mengeringkan tubuh Mereka dengan
kain-kain tak terbandingkan bersih dan diperciki wewangian,
Dan kemudian saya mempersembahkan
pakaian wangi dengan warna yang baik dan kualitas yang terbaik.
13.
Saya menghiasi
Arya Samantabhadra, Arya Manjughosha,
Arya Avalokiteshvara dan semua yang lainnya.
Dengan ratusan perhiasan yang indah dan berbagai busana yang ringan nan lembut.
14.
Dengan parfum pilihan yang keharumannya menjangkau
Ribuan juta dunia.
Saya mengolesi tubuh para Buddha menjadi berkilau cerah,
Seperti halnya emas mengkilap yang sudah dimurnikan dan dibersihkan
15.
Di hadapan Para Bijaksana yang perkasa, objek pemujaan saya yang sempurna,
Saya persembahkan karangan bunga yang tertata baik dan indah
Bunga-bunga mulia, Seperti bunga teratai dan mandarava,
utpala dan bunga harum lainnya, yang dirangkai menjadi karangan bungan yang beraroma wangi.
16.
Saya juga mempersembahkan awam dupa harum semerbak,
Yang aromanya wangi memikat batin,
dan berbagai jenis makanan adn minuman
Semua yang lezat yang layak untuk para dewa.
17.
Kepada mereka saya persembahkan pelita-pelita yang berharga
Yang disusun dalam barisan di atas teratai emas;
Karpet bunga-bunga harum bertebaran
diatas permukaan tanah yang ditaburi dupa.
18.
Kepada mereka yang memiliki welas asih,
Saya persembahkan istana-istana yang luas, yang diliputi alunan pujian yang indah,
semua dihiasi dengan mutiara-mutiara dan permata-permata yang indah,
permata yang berkilau yang menghiasi ruang tak terbatas.
19.
Sekali lagi, saya akan persembahkan kepada semua Buddha
Payung-payung yang indah dan berharga yang dihiasi dengan batang emas
yang semua sudutnya dibatasi dengan permata berharga yang
yang tegak, proporsional, enak dipandang.
20.
Semoga sekumpulan persembahan yang berlimpah
Diiringi dengan awam melodi yang merdu dan menyenangkan,
menutupi / menghilangkan penderitaan semua (makhluk),
Tetap muncul dan berada (selama dibutuhkan),
21.
Semoga persembahan seperti hujan bunga dan setiap permata berharga
Jatuh dalam aliran yang tak henti-hentinya
Di atas permata Dharma Suci,38
Gambar dan semua pendukung.
22.
Dengan cara sebagaimana Arya Manjughosha dan lainnya
Telah melakukan persembahan kepada para penakluk,
Demikian pula saya melakukan persembahan kepada semua Buddha, pelindung kami,
dan semua anak para Bodhisattva.
23.
Aku mempersembahkan pujian- pujian yang merdu dan harmoni
kepada Samudra luas kualitas-kualitas baik
Semoga awan pujian-pujian merdu
berkumandang tanpa henti di hadapan Mereka.
24.
Aku akan bersujud kepada semua Buddha di tiga masa,
Dharma dan Arya Sangha,
Dengan tubuh sebanyak
butiran debu di atas bumi
25.
Demikian pula aku bersujud pada semua stupa,
dan pendukung dari Bodhicitta,
Kepada semua kepala biara yang mentransmisikan sumpah-sumpah, kepada setiap guru yang terpelajar
Serta kepada semua praktisi Dharma yang luhur.
26.
Aku berlindung pada semua Buddha
Hingga saya mencapai pencerahan sempurnan,
Demikian pula, aku berlidnung pada Dharma
Dan semua rombongan para Bodhisattva.
27.
Dengan tangan beranjali saya berdoa demikian:
Kepada para Buddha dan Bodhisattva yang sempurna
Yang memiliki welas asih yang maha besar
Dan bersemayam di seluruh penjuru dimana mereka tinggal,
28.
Sejak mengembara dari masa tak berawal dalam samsara,
Dalam kehidupan ini dan kehidupan-kehidupan lainnya,
Tanpa disadari, saya telah melakukan perbuatan buruk
Dan menghasut (orang lain) untuk melakukan hal yang sama.
29.
Tertipu dan dikuasai oleh ketidaktahuanku,
Aku menikmati atas apa yang telah dilakukan,
Namun sekarang, dengan melihat kekeliruan-kekeliruan ini,
Dari lubuk hati, aku mengakuinya dengan sungguh-sungguh!
30.
Apapun tindakan dari tubuh, ucapan dan batin
Yang telah aku lakukan karena kekuatan kekotoran batin/klesha,
Terhadap Triratna,
Orang tua saya, Guru-guruku dan lainnya,
31.
Dan semua perbuatan buruk yang berat yang telah aku lakukan,
Semua perbuatan yang melekat padaku
Hal -hal yang menakutkan yang telah aku perbuat,
Aku mengakuinya secara terbuka di hadapan para Pembimbing Dunia.
32.
Akan tetapi sangatlah mungkin kematian menghampiriku
Sebelum seluruh perbuatan buruk aku terpurifkasi
Karena itu saya berdoa padamu, secepatnya berilah aku perlindunganmu
Agar terbebas bisa terbebas dari akibat perbuatan buruk!
33.
Kita tidak bisa mempercayai Raja Kematian
Yang tidak pernah menunggu apakah pekerjaan sudah diselesaikan atau belum;
oleh karena itu, Apakah dalam keadaan sehat atau sakit, tidak ada dari kita yang dapat dipercayai
Kehidupan kita yang singkat dan sesaat.
34.
Dan kita pasti meninggal, dan meninggalkan segalanya.
Namun karena tidak memahami hal ini,
Aku telah diprovokasi dan melakukan berbagai macam perbuatan salah
Demi teman-temanku dan musuh-musuh.
35.
Musuh-musuhku akan musnah.
Teman-temanku akan musnah,
Saya juga akan musnah.
Demikian pula, semuanya akan musnah.
36.
Semua yang akumiliki dan gunakan
Bagaikan halnya penglihatan mimpi yang sekilas,
Akan menjadi memori/kenangan.
Apapun yang telah lewat, tak akan dapat dialami kembali.
37.
Bahkan dalam kehidupan singkat ini,
Begitu banyak teman dan musuh yang telah meninggal,
Namun apapun perbuatan buruk yang telah aku lakukan demi mereka
masih terus-menerus mengikutiku
38.Pemikiran bahwa kehidupanku juga singkat dan akan meninggal
tidak pernah terlintas dibatinku.
Aku telah melakukan begitu banyak perbuatan buruk melalui
kebencian, nafsu keinginan dan ketidaktahuan.
39.
Siang dan malam tanpa henti,
Hidupku terkuras terus menerus
Dan tak ada perpanjangan.
Bagaimana mungkin kematian tak menghampiriku?
40.
Disanalah, aku akan berbaring di tempat tidurku,
Meskipun dikelilingi para sahabat dan sanak saudara,
Aku seorang dirilah yang akan merasakan berakhirnya kehidupan ini
41.
Ketika para pembawa pesan Raja Kematian telah mencengkramku,
Bantuan apa yang bisa diberikan para sahabat dan sanak saudara kepadaku?
Hanya jasa kebajikanku sendiri yang dapat melindungiku pada waktu itu,
Namun sayangnya, aku tidak pernah mengandalkannya.
42.
Oh para Pelindung! Aku telah begitu lalai,
Hampir tidak bisa menebak kengerian seperti ini,
Telah mengumpulkan begitu banyak perbuatan buruk
Demi kehidupan yang singkat dan sementara ini.
43.
Pada hari mereka membawanya ke ruang penyiksaan,
dimana mereka akan merobek anggota tubuhnya,
Penampilannya telah berubah sepenuhnya.
Dengan mulut kering dan mata yang cekung mengerikan,
44.
Tidak perlu dikatakan betapa terpukulnya aku
Ketika dikuasai oleh rasa sakit dengan ketakutan yang mengerikan,
Aku ditangkap oleh pelayan Raja kematian yang wujudnya begitu mengerikan untuk dilihat,
45.
“Siapakah yang dapat memberiku perlindungan yang aman
Dari ketakutan hebat ini?”
Dengan mata panik dan melotot
Aku akan mencari perlindungan di empat penjuru.
46.
Tetapi tak menemukan perlindungan andalan di empat penjuru,
Aku tenggelam dalam kesedihan yang putus asa.
Pada saat seperti itu, apa yang harus saya lakukan
jika tak menemukan perlindungan?
47.
Oleh Karena itu, sekarang aku mencari perlindungan
Kepada para Buddha, pelindung para makhluk,
Yang berjuang untuk melindungi semua pengembara
Yang perkasa yang menghilangkan setiap ketakutan
48.
Demikian pula, aku akan berlindung dengan sempurna kepada
Dharma yang telah direalisasi dalam batin mereka
Yang menghilangkan ketakutan akan samsara,
Dan juga kepada kumpulan para Bodhisattva.
49.
Dicengkram oleh ketakutan dan penderitaan,
Aku mempersembahkan diri kepada Arya Samantabhadra.
Aku juga mempersembahkan tubuhku sebagai persembahan
kepada Arya Manjughosha, yang lembut dan yang mempunyai suara yang merdu.
50.
Kepada Pembimbing Avalokiteshvara
Yang tidak pernah gagal dalam amalam welas asih,
Aku mengeluarkan jeritan dalam penderitaan,
“Mohon lindungilah aku, si pencipta perbuatan buruk ini!
51.
Sekarang Kepaa yang Mulia,
Kepada Yang Arya Ākāshagarbha, Saya memanggil dari lubuk hati
Kepada semua para pelindung yang agung dan welas asih,
Saya menangis dari lubuk hati kepada mereka untk mencari perlindungan.
52.
Kepada Vajrapani, saya berlindung
Dimana dengan melihat-Nya, semua hal negatif,
Termasuk para pembawa pesan Raja Kematian,
Melarikan diri dalam ketakutan ke empat penjuru.
53.
Sebelumnya, aku telah gagal menjalankan kata-kata-Mu,
Namun kini setelah menyaksikan teror-teror ini dimana-mana,
Saya datang berlingdung kepada-Mu dan berdoa
Dengan melakukan ini, semoga secepatnya menyingkirkan ketakutanku.
54.
Jika aku harus menuruti nasihat dokter
Ketika merasa khawatir dengan penyakit biasa,
Lantas apalagi ketika mengalami penyakit yang terus-menerus
Yang dijangkiti berbagai nafsu raga dan kesalahan ratusan kali lipat?
55.
Dan jika satu klesha saja dapat melempar ke alam-alam rendah
Para penghuni di dunia ini
Dan jika tak dapat ditemukan di manapun
Obat lain yang dapat menyembuhkan mereka,
56.
Maka jika kita tidak mengikuti kata-kata
Dari dokter yang Berpengetahuan Sempurna
Yang dapat mencabut semua penyakit kita,
Maka adalah sungguh bodoh dan pantas jadi cemoohan jika kita tidak mau mendengarkannya.
57.
Jika aku perlu berhati-hati dalam perjalananku
Di sepanjang sebuah tebing yang kecil dan biasa
Lantas apalagi jika berada di ujung tebing
Dimana aku bisa terjatuh ke bawahnya sedalam ribuan yojana untuk jangka waktu yang lama.
58.
Tidaklah pantas aku terburu-buru memanjakan diri,
dengan kata-kata “hari ini aku tidak akan mati”,
Karena akan ada saatnya tiba peleburan tubuh dan kematian
datang menghampiriku tanpa keraguan sedikitpun.
59.
Siapakah yang dapat memberiku rasa ketidaktakutan?
Bagaimana aku dapat terbebas dari ini dengan pasti?
Jika aku akan meninggal secara pasti,
Bagaimana aku bisa santai dan batin saya berada dalam ketenangan?
60.
Dari pengalaman hidupku, semua musim berlalu,
apa yang tersisa untukku sekarang?
Namun karena keterikatanku yang luar biasa terhadap apa yang ada sekarang,
Aku telah mengabaikan sila-sila yang diberikan Guruku.
61.
Setelah meninggalkan kehidupan ini
Dan semua sahabat serta sanak saudaraku,
Jika aku harus pergi sendirian ke tempat asing lainnya
Apa gunanya menjalin begitu banyak persahabatan dan permusuhan?
62.
Seharusnya ini yang menjadi perhatianku di pemikiran saya,
baik siang dan malam:
“Bagaimana secara pasti aku dapat terbebas
Dari perbuatan buruk, sumber semua penderitaan?”
63.
Kesalahan- kesalahan apapun yang telah aku lakukan
Karena kebodohan dan ketidaktahuan,
Baik perbuatan-perbuatan yang secara alamiah bersifat buruk
dan semua pelanggaran sila-sila,
64.
Dengan batin yang diliputi ketakutan akan semua penderitaan yang akan datang,
Aku beranjali dan tanpa hentinya bernamaskara
dan mengakui semuanya
Di hadapan para perlindungku.
65.
Aku berdoa kepadamu, pembimbing dan para penjaga dunia
Untuk menerimaku apa adanya, atas perbuatan-perbuatan burukku.
Aku berjanji untuk tidak akan pernah melakukannya lagi,
Semua perbuatan-perbuatan buruk ini.
Bodhicaryāvatāra Chapter 2
2
Confession
1.
To the Buddhas, those thus gone,
And to the sacred Dharma, spotless and supremely rare,
And to the Buddha’s offspring, oceans of good qualities,
That I might gain this precious attitude, I make a perfect offering.36
2.
I offer every fruit and flower,
Every kind of healing draft,
And all the precious gems the world contains,
With all pure waters of refreshment;
3.
Every mountain wrought of precious jewels,
All sweet and lonely forest groves,
The trees of paradise adorned with blossom,
Trees with branches bowed with perfect fruit;
4.
The perfumed fragrance of divine and other realms,
All incense, wishing trees, and trees of gems,
All crops that grow without the tiller’s care,
And every sumptuous object worthy to be offered;
5.
Lakes and meres adorned with lotuses,
Delightful with the sweet-voiced cries of waterbirds,
And everything unclaimed and free
Extending to the margins of the boundless sky.
6.
I hold them all before my mind, and to the mighty Sage, the greatest of our
kind,
And to his heirs, I make a perfect offering.
Sublime recipients, compassionate lords,
O think of me with love; accept these gifts of mine!
7.
For, destitute of merit, I am very poor;
I have no other wealth. And so, protectors,
You whose wise intentions are for others’ good,
In your great power, receive them for my sake.
8.
Enlightened ones and all your Bodhisattva heirs,
I offer you my body throughout all my lives.
Supreme courageous ones accept me totally.
For with devotion I will be your slave.
9.
For if you will accept me, I will be
Undaunted by saṃsāra and will act for beings’ sake.
I’ll leave behind the evils of my past,
And ever after turn my face from them.
10.
A bathing chamber excellently fragrant,
With even floors of crystal, radiant and clear,
And graceful pillars shimmering with gems,
All hung about with gleaming canopies of pearls—
11.
There the blissful Buddhas and their heirs
I’ll bathe with many a precious vase,
Abrim with water fragrant and delightful,
All to frequent strains of melody and song.
12.
With cloths of unexampled quality,
With spotless, perfumed towels I will dry them,
And offer splendid scented clothes,
Well-dyed and of surpassing excellence.
13.
With different garments, light and supple,
And a hundred beautiful adornments,
I will grace sublime Samantabhadra,37
Mañjughoṣha, Lokeshvara, and their kin.
14.
And with a sumptuous fragrance which
Pervades a thousand million worlds,
I will anoint the bodies of the mighty Sages,
Gleaming bright like burnished gold refined and cleansed.
15.
I place before the mighty Sages, perfect objects of my worship,
Glorious flowers like lotus and mandāravā,
The utpala, and other fragrant blossoms,
Worked and twined in lovely scented garlands.
16.
I will offer swelling clouds of frankincense,
Whose ambient perfume ravishes the mind,
And various foods and every kind of drink,
All delicacies worthy of the gods.
17.
I will offer precious lamps
Arranged in rows on lotuses of gold,
A carpet of sweet flowers scattering
Upon the level, incense-sprinkled ground.
18.
To those whose very nature is compassion
I will give vast palaces, resounding with fair praise,
All decked with precious pearls and beauteous pendant gems,
Gleaming jewels that deck the amplitude of space.
19.
Fair and precious parasols adorned with golden shafts,
All bordered round with hems of precious jewels,
Upright, well-proportioned, pleasing to the eye,
Again, all this I give to all the Buddhas.
20.
May a host of other offerings,
And clouds of ravishing sweet melody
That solaces the pain of living beings
Arise and constantly abide.
21.
May rains of flowers and every precious gem
Fall down in an unceasing stream
Upon the Jewels of Sacred Dharma,38
Images and all supports for offering.
22.
Just as Mañjughoṣha and the like
Made offering to all the Conquerors,
I do likewise to all the Buddhas our protectors,
And to all their Bodhisattva children.
23.
To these vast oceans of good qualities
I offer praise, a sea of airs and harmonies.
May clouds of tuneful eulogy
Ascend unceasingly before them.
24.
To Buddhas of the past, the present, and all future time,
And to the Dharma and Sublime Assembly,
With bodies many as the grains of dust
Upon the earth, I will prostrate and bow.39
25.
To shrines and all supports
Of bodhichitta I bow down;
To abbots who transmit the vows, to every learned master,
And to all sublime practitioners of Dharma.
26.
Until the essence of enlightenment is reached,
I go for refuge to the Buddhas.
Also I take refuge in the Dharma
And in all the host of Bodhisattvas.
27.
To perfect Buddhas and to Bodhisattvas,
In all directions where they may reside,
To them who are the sovereigns of great mercy,
I press my palms together, praying thus:
28.
“In this and all my other lives,
While turning in the round without beginning,
Blindly I have brought forth evil,
And incited others to commit the same.
29.
“Deceived and overmastered by my ignorance,
I have taken pleasure in such sin,40
And seeing now the blame of it,
O great protectors, I confess it earnestly!
30.
“Whatever I have done against the Triple Gem,
Against my parents, teachers, and the rest,
Through force of my defilements,
In my body, speech, and mind,
31.
“All the evil I, a sinner, have committed,
All the wicked deeds that cling to me,
The frightful things that I contrived
I openly declare to you, the teachers of the world.
32.
“It may be that my death will come to me
Before my evil has been cleansed.
How then can I be freed from it?
I pray you, quickly grant me your protection!”
33.
We cannot trust the wanton Lord of Death.
The task complete or still to do, he will not wait.
In health or sickness, therefore, none of us can trust
Our fleeting, momentary lives.
34.
And we must pass away, forsaking all.
But I, devoid of understanding,
Have, for sake of friend and foe alike,
Provoked and brought about so many wrongs.
35.
But all my foes will cease to be,
And all my friends will cease to be,
And I will also cease to be,
And likewise everything will cease to be.
36.
All that I possess and use
Is like the fleeting vision of a dream.
It fades into the realms of memory,
And fading, will be seen no more.
37.
And even in the brief course of this present life,
So many friends and foes have passed away,
Because of whom, the evils I have done
Still lie, unbearable, before me.
38.
The thought came never to my mind
That I too am a brief and passing thing.
And so, through hatred, lust, and ignorance,
I have committed many sins.
39.
Never halting night or day,
My life drains constantly away,
And from no other source does increase come.
How can there not be death for such as me?
40.
There I’ll be, prostrate upon my bed,
And all around, my family and friends.
But I alone shall be the one to feel
The cutting of the thread of life.
41.
And when the heralds of the Deadly King41 have gripped me,
What help to me will be my friends and kin?
For then life’s virtue is my one defense,
And this, alas, is what I shrugged away.
42.
O protectors! I, so little heeding,
Hardly guessed at horror such as this—
And all for this brief, transient existence,
I have done so many evil things.
43.
The day they take him to the scaffold,
Where they will tear off his limbs,
A man is changed, transfigured by his fear:
His mouth is dry, his eyes start from his brow.
44.
No need to say how stricken I shall be
When overcome and sick with dreadful fear,
I’m seized by forms so horrible to see,
The frightful servants of the Lord of Death.
45.
Who can give me safe protection
From this horror, from this frightful dread?
And then I’ll search the four directions,
Seeking help, with panic-stricken eyes.
46.
But in those four directions no protection shall I find.
And I shall sink into despairing woe.
No refuge will there be for me;
At such a time, what shall I do?
47.
Thus, from this day forward I take refuge
In the Buddhas, guardians of beings,
Who labor to protect all wanderers,
Those mighty ones who scatter every fear.
48.
And in the Dharma they have realized in their hearts,
Which drives away the terrors of saṃsāra,
And in all the host of Bodhisattvas
Likewise I will perfectly take refuge.
49.
Gripped by dread, beside myself with anguish,
To Samantabhadra I will give myself;
My body I myself will give
To Mañjughoṣha, gentle and melodious.
50.
To him whose deeds of mercy never fail,
My lord Avalokita,
I cry out from depths of misery,
“Protect me now an evildoer!”
51.
Now to the noble one, Ākāshagarbha,
And to Kṣhitigarbha, from my heart I call.42
To all protectors, great, compassionate,
I cry to them in search of refuge.
52.
To Vajrapaṇi I shall fly,
For at the sight of him
All vengeful things like Yama’s host
Escape in terror to the four directions.
53.
Formerly your words I have transgressed,
But having seen these terrors all around,
I come to you for refuge praying:
Swiftly drive away my fear!
54.
For if, alarmed by common ailments,
I must implement the doctor’s words,
What need to speak of when I’m constantly brought low
By ills like lust and faults a hundredfold?
55.
And if, by one of these alone,
The dwellers in the world are all thrown down,
And if no other remedy exists,
No other healing elsewhere to be found
56.
Than words of the all-knowing doctor,
Which uproot our every ill,
The thought to turn on him deaf ears
Is abject and contemptible stupidity.
57.
Along a small and ordinary cliff
If I must pick my way with special care,
What need to speak of that long-lasting chasm
Plunging to the depths a thousand leagues?
58.
“Today, at least, I shall not die.”
So rash to lull myself with words like these!
My dissolution and my hour of death
Will come to me, of this there is no doubt.
59.
Who can give me fearlessness,
What sure escape is there from this?
It’s certain that I’m going to die,
So how can I relax, my mind at ease?
60.
Of life’s experience, all seasons past,
What’s left to me, what now remains?
By clinging to what now is here no more,
My teacher’s precepts I have disobeyed.
61.
And when this life is left behind,
And with it all my kith and kin,
I must set out on strange paths all alone:
Why make so much of all my friends and foes?43
62.
How instead can I make sure
To rid myself of evil, only cause of sorrow?
This should be my one concern,
My only thought both night and day.
63.
The wrongs that I have done
Through ignorant stupidity:
All actions evil by their nature44
And transgressions of the precepts,
64.
Fearing all the pains to come
I join my palms and ceaselessly prostrate,
And everything I will confess
Directly in the sight of my protectors.
65.
I pray you, guides and guardians of the world,
To take me as I am, a sinful man.
And all these actions, evil as they are,
I promise I will never do again.
Note:
36. The actual confession, from which this chapter takes its name, begins at stanza 27. It is preceded by the traditional formulas of homage and offering. See note 48.
37. Samantabhadra is the Bodhisattva associated with prayer and unlimited offerings; Mañjughoṣha (also known as Mañjushrī) is the Bodhisattva personifying wisdom; Lokeshvara, “Lord of the World,” otherwise known as Avalokiteshvara (Tib. spyan ras gzigs), is the Bodhisattva of compassion.
38. The expression “Jewels of Sacred Dharma” refers to the Dharma of
realization and the Dharma of transmission, i.e., the scriptures. The latter is divided into twelve categories: (1) sūtra (Tib. mdo sde), condensed discourses covering a single topic; (2) geya (Tib. dbyangs bsnyad), poetic epitome (of more detailed teachings in prose); (3) vyākaraṇa (Tib. Lung bstan), prophecies; (4) gāthā (Tib. tshigs bcad), discourses in verse; (5) udāna (Tib. ched du brjod pa), teachings not requested by anyone but spoken intentionally by the Buddha in order to propagate the Dharma; (6) nidāna (Tib. gleng gzhi), instructions following specific incidents (e.g., the rules of Vinaya); (7) avadāna (Tib. rtogs brjod), life stories of certain contemporaries of the Buddha; (8) itivṛittaka (Tib. de lta bu byung ba), historical accounts; (9) jātaka (Tib. skyes rabs), previous lives of the Buddha; (10) vaipulya (Tib. shin tu rgyas pa), long expositions of vast and profound teachings; (11) adbhūtadharma (Tib. rmad byung), extraordinary unprecedented teachings; (12) upadesha (Tib. gtan dbab), topics of specific knowledge that clinch the meaning of the Vinaya and the Sūtras. The latter are the classifications of saṃsāric phenomena (aggregates, elements, āyatanas); the outline of the phenomena of the path (grounds and paths of realization, various concentrations); and the
enumeration of the phenomena of the result (the kāyas, wisdoms, etc.).
39. In the traditional practice of prostration, it is normal to imagine that one possesses innumerable bodies, all prostrating at the same time.
40. Western readers sometimes object to the use of the word sin in
translations of Buddhist texts, on the grounds that it carries too many
Judeo-Christian associations. They apparently fail to realize that the same principle might equally apply to a host of other terms, such as love, compassion, vow, monk, cause, meditation, etc., whose meanings, in the cultural, philosophical, and religious setting in which they evolved, are notably different from the ideas that they are expected to convey in a Buddhist context. When used to express Buddhist ideas, many common English words require careful redefinition in order to remove exclusively Jewish or Christian connotations. In the case of the word sin, once the associations connected with the doctrine of the Fall, divine punishment, etc., are discounted, its standard meaning (an evil act, whether by nature or by virtue of being a transgression of a vow or precept, that will provoke deadly consequences if not purified by confession) corresponds closely with the sense of sdig pa (Skt. pāpa) as used by Shāntideva. See V. and A. Wallace, p. 24.
41. Yama, the King of Death—not a sentient being but a symbol and
personification of death.
42. Ākāshagarbha and Kṣhitigarbha are two of the eight major Bodhisattvas known as the Buddha’s “eight close sons.”
43. The happiness or suffering of postmortem states can arise only as the fruit of past actions. At the moment of death, we are helped or harmed only by the virtue or evil contained in our own mind-streams. We can be neither helped nor harmed through the actions of others. By what criterion, then, are we to distinguish, at the moment of death, between friend and foe?